Sudah tak terhitung lagi hilaf dan salah ini terulang, lagi dan lagi. Entah sudah berapa kali ini aku lakukan, tak teringat lagi. Sejujurnya karena menyangkut aib dan tabiat yang buruk, aku tidak ingin orang lain mengetahuinya. Namun berangkat dari itikad baik agar tidak dilakukan oleh orang lain, akhirnya tergerak untuk berbagi. Seperti saat malam itu. Segera setelah kuhamparkan alas menghadap rumah-Mu, aku niatkan bahwa ini aku lakukan karena-Mu. Namun apa daya, sesaat setelah bacaan takbir terucap dari bibirku, secepat kilat berbagai persoalan dan permasalahan berputar-putar di kepala, mulai dari pekerjaan, anak dan istri di rumah, kejadian di jalan tadi sore, berita penyebaran wabah yang belum terkendali sampai rencana nonton siaran langsung bola nanti malam. Bahkan dari satu hal kecil saja yang awalnya terlintas, akhirnya melebar, sambung-menyambung hingga sampai pada hal-hal yang semula tidak terbayangkan sama sekali. Begitulah… bacaan dan doa-doa terucap dengan lengkap...