Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

WA Grup II (Gossen ah...)

  Di dalam ilmu ekonomi dikenal berbagai macam hukum, salah satunya adalah Hukum Gossen . Sesuai namanya, hukum ini dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi asal Jerman bernama Herman Heinrich Gossen. Hukum Gossen menerangkan bahwa : “jika pemuasan keperluan terhadap suatu jenis benda tertentu dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan” Sederhananya dapat kita ambil contoh dari keseharian kita sendiri. Saat kita makan martabak, mungkin satu potong masih terasa kurang, sehingga kita ambil potongan yang kedua untuk memenuhi keinginan agar bisa lebih menikmati. Jika masih kurang bolehlah kita lanjutkan ke potongan yang ketiga. Yang mesti diingat adalah, pada titik tertentu kenikmatan martabak tersebut akan mencapai puncaknya. Jika telah sampai pada titik tersebut namun kita memaksakan untuk memakan lagi, maka potongan martabak yang kesekian ini sudah tidak senikmat sebelumnya. Demikian juga potongan-potongan yang lai...

PRIORITAS

Sambil menunggu waktu maghrib tiba, sore itu Mamat duduk-duduk di pos ronda yang letaknya tidak jauh dari mushola di lingkungan RT tempat tinggalnya. Tiba-tiba tampak Ujang muncul dari sebuah gang dengan raut yang muram dan tidak bahagia. “Assalamualaikum,” sapa Mamat. “Waalaikum salam,” jawab Ujang. Mamat, “Dari mana Jang?” Ujang,”Dari tukang jahit.” Ujang lalu ikut duduk menemani Mamat di pos ronda tersebut. “Terus kenapa kamu cemberut begitu?” tanya Mamat. Ujang, “Minggu lalu aku jahitin kain untuk baju seragam. Janjinya hari ini bisa diambil, ternyata tadi aku ke sana masih belum jadi.” “Kog bisa begitu? Sudah kamu tanyain ke tukangnya, kenapa terlambat dijahit,” tanya Mamat lagi. “Sudah, katanya dia masih sibuk mengerjakan jahitan yang lain. Padahal itu masih dijanjikan dan mau diambil seminggu lagi, tetapi justru malah diduluin dikerjakan. Jahitanku yang mestinya diambil duluan malah diabaikan. Kan , kesal jadinya, “ jelas Ujang. “Oh begitu…,” timpal Mamat den...