Langsung ke konten utama

Sifat2 Manusia Menurut Filusuf




Sifat2 Manusia yang mempengaruhi hubungan antara sesama menurut filusuf2 jaman dahulu yang tidak saya kenal :

Homo Homini Socius
Manusia menjadi teman / rekan bagi manusia lain. Sifat yang dikenal luas dengan manusia sebagai makhluk sosial yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain yang ada disekitarnya. Manusia akan selalu hidup bersama dan berdampingan dengan manusia lainnya dari sejak lahir sampai tua mereka membentuk suatu kelompok yang disebut masyarakat.

Homo Homini Lupus
Manusia menjadi serigala / pemangsa bagi manusia lain. Dalam arti luas orang lain dianggap bukan sebagai sesama atau sahabat melainkan musuhnya. Contoh seperti maraknya penculikan, pembunuhan, mutilasi, premanisme yang mewabah, pencurian maupun tindak kejahatan lainnya

Homo Homini Angelus
Manusia menjadi malaikat dibanding manusia lainnya. Tidak jarang dalam berinteraksi dengan sesama, seseorang akan berusaha untuk bertindak dan bertingkah laku seperti malaikat yang serba baik, taat, alim, suci dan tidak ada cela.

Homo Homini Ngumvulus
Manusia berkumpul dengan manusia lain. Dengan sifat ini manusia selalu ada hasrat untuk bergabung dengan sesama yang telah dikenalnya di manapun berada. Sebagai contoh meskipun sudah sekian lama hidup dan bermasyarakat di perantauan, manusia tetap ada keinginan untuk berkumpul dengan teman dan kerabatnya di kampung halaman alias mudik.

Nah...33 X

Sumber : asalaja.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tlatar, 18 Okt 2007

WA Grup II (Gossen ah...)

  Di dalam ilmu ekonomi dikenal berbagai macam hukum, salah satunya adalah Hukum Gossen . Sesuai namanya, hukum ini dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi asal Jerman bernama Herman Heinrich Gossen. Hukum Gossen menerangkan bahwa : “jika pemuasan keperluan terhadap suatu jenis benda tertentu dilakukan terus menerus, kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya mencapai suatu kejenuhan” Sederhananya dapat kita ambil contoh dari keseharian kita sendiri. Saat kita makan martabak, mungkin satu potong masih terasa kurang, sehingga kita ambil potongan yang kedua untuk memenuhi keinginan agar bisa lebih menikmati. Jika masih kurang bolehlah kita lanjutkan ke potongan yang ketiga. Yang mesti diingat adalah, pada titik tertentu kenikmatan martabak tersebut akan mencapai puncaknya. Jika telah sampai pada titik tersebut namun kita memaksakan untuk memakan lagi, maka potongan martabak yang kesekian ini sudah tidak senikmat sebelumnya. Demikian juga potongan-potongan yang lai...

Anjungan Beras Mandiri

  SEPENGGAL KISAH Sudah menjadi kebiasaan, hampir setiap malam khalifah Umar bin Khattab melakukan perjalanan diam-diam. Ditemani salah seorang sahabatnya, ia masuk keluar kampung. Ini ia lakukan untuk mengetahui kehidupan rakyatnya. Umar khawatir jika ada hak-hak mereka yang belum ditunaikan oleh aparat pemerintahannya. Suatu malam bersama Aslam, Khalifah Umar berada di suatu kampung terpencil. Kampung itu berada di tengah-tengah gurun yang sepi. Saat itu Khalifah terperanjat. Dari sebuah kemah yang sudah rombeng, terdengar seorang gadis kecil sedang menangis berkepanjangan. Umar dan Aslam bergegas mendekati kemah itu. Setelah dekat, Umar melihat seorang perempuan tua tengah menjerangkan panci di atas tungku api. Asap mengepul-ngepul dari panci itu, sementara si ibu terus saja mengaduk-aduk isi panci dengan sebuah sendok kayu yang panjang. “Assalamu’alaikum,” Umar memberi salam. Mendengar salam Umar, ibu itu mendongakkan kepala seraya menjawab salam Umar. Tapi setelah itu, i...