Langsung ke konten utama

Sungguh Aneh


Aneh...
Mengaku salah menanti idul fitri
Bagaimana jika sblm idul fitri jasad kita sdh di perut bumi

Aneh...
Meminta maaf menunggu hari raya
Bagaimana jika sblm hari raya tubuh kita sdh tak bernyawa

Aneh...
Memberi maaf harus dikaitkan dg lebaran
Padahal Rabb kita maha pemaaf di setiap waktu dan kesempatan

Tapi akan lebih aneh...
Jika idul fitri datang
msh tdk mau mengakui salah & khilaf

Dan akan amat aneh...
Jika di waktu hari raya
Kita tdk saling meminta maaf

Semakin aneh lagi...
Saat lebaran tiba
Kita tdk saling memberi maaf

ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺎﺋﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﻔﺎﺋﺰﻳﻦ ﺗﻘﺒﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻨﺎ ﻭﻣﻨﻜﻢ

Selamat idul fitri, mohon maaf lahir dan batin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendapat Akhir

  Tidak terpikirkan dalam benak Inyonk, bahwa ia akan berpindah tugas juga dari kota yang sudah ditempatinya sejak mulai bekerja pada akhir 90-an. Begitu tidak inginnya ia meninggalkan homebase yang sudah 25 tahun dijalaninya itu, segala kesempatan, peluang atau segala hal yang berpotensi untuk Inyonk harus menjauh dan berpisah dengan keluarga akan diabaikan dan dihindarinya. Sampai suatu saat, mau tidak mau ia mesti menjalankan perintah dan keputusan untuk bertugas di unit kerja di luar tempat tinggalnya, di ibukota. Dengan diliputi kegagapan, perasaan tidak pede dan berbagai ketidakyakinan akan kapasitas dan pengetahuannya, melangkahlah Inyonk menuju tempat kerjanya yang baru. Tidak sedikit rekan2 kerja yang memberikan ucapan selamat kepadanya karena akan bekerja dan bertugas di ‘kayangan’. Inyonk tidak tahu apa maksud dari kayangan tersebut, karena selama ini sangat enggan dan jarang sekali mengikuti info2 yang terkait dengan unit kerja yang akan dituju kali ini. Singkat c...

Mimpi kali ye..

Pagi itu seperti hari2 sebelumnya Inyonk berangkat ke tempatnya bekerja yang berada di pusat kota yang menurut maps digital berjarak + 12km dari tempat tinggalnya. 🛵Tujuan yang sama, rute yang sama, nyaris hanya sebuah rutinitas biasa saja. Tapi tidak seperti biasanya, hampir di sepanjang perjalanan itu, ia mengingat dan merangkai satu-persatu keseluruhan mimpi yang menghiasi tidur lelapnya tadi malam. 😴Dalam mimpinya itu, tiba2 Inyonk mesti berpindah tugas yang mengharuskan ia meninggalkan kota tempat tinggal dan tempatnya bekerja yang sekarang ini. Siap, terkejut dan tidak siap, semuanya campur aduk dirasakan Inyonk. Siap, karena memang sudah cukup lama sejak ia menyelesaikan pendidikannya dan mulai bekerja belum berpindah dari kota yang sama. 🏢Kaget, karena ia tidak menyangka akan bekerja di instansi yang merupakan induk dan pusat dari unit tempat ia bekerja selama ini sehingga tidak mempersiapkan diri untuk itu. Mulailah Inyonk menjalani hari2nya dengan bekerja menjalankan tug...

Labbaik Allahumma Labbaik