Langsung ke konten utama

Kata bapakku, ngrabuk dalan *)




Suatu hari ketika sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Dari dalam sebuah mobil yg tersalip sepeda motorku keluar bbrp benda kecil melalui jendela sampingnya.

Rupanya sambil menjalankan kendaraaannya, pak sopir sedang asyik menikmati kacang goreng, dan kulitnya yg tdk ikut masuk ke perut dibuang ke jalan.

Ada yang aneh dengan peristiwa di atas? Ah biasa saja kog.... Buktinya di lain waktu ketemu lagi dengan kejadian serupa. Hanya saja kali ini yg meluncur keluar buntalan kertas berwarna putih yg sepertinya tissue yg habis dipakai.

Apakah mobil² tadi mobil kelas bawah yg harganya murah? Tidak juga. Yang pertama memang bkn tergolong mobil kelas atas atau mewah, tetapi tetap saja harganya pasti di atas motor roda duaku.

Kalau yang kedua, minibus keluaran eropa dengan logo bintang segitiga yg mirip lambang sebuah partai politik. Harganya? Sepuluh tahun gajiku kayaknya tetap belum cukup kalau pengin membelinya.

Jika demikian kenapa tindakan main buang sampah seenaknya itu bs sampai terjadi bahkan sepertinya sudah lazim serta tidak aneh lagi dilakukan dua pengendara di atas dan juga pengendara² lainnya di banyak tempat di sepanjang jalan?

Mencoba berprasangka baik, ada dua sebab yg mungkin dijadikan alasan oleh pengendara / penumpang² tadi.

Yg pertama, krisis ekonomi dunia beberapa waktu yg lalu masih terasa imbasnya sampai sekarang. Dampaknya inflasi yg sangat tinggi atas bbrp jenis barang, salah satunya adalah tempat sampah.

Mobil yg harganya ratusan juta bahkan milyaran rupiah bisa terbeli, tetapi tempat sampah tdk sanggup krn harganya selangit. Fakta bahwa tidak ada bank atau jasa leasing yg melayani kredit kepemilikan tempat sampah turut menjadi pembenar alasan ini.

Yang kedua, barangkali sbg tempat umum, ya...bebas² saja kita mau apa di sana. Termasuk membuang sampah dan kotoran. Sebagai ruang publik maka jalanan juga berfungsi sebagai tempat sampah raksasa.

Toh nanti juga akan ada petugas yg membersihkan atau hilang dengan sendirinya melayang terbawa angin & hujan yg turun.

Apapun alasannya, coba kita simak sejenak kisah dan petualangan kang Mamat asal Cimahi berikut ini. [Klik di sini].

Jadi...?
Selanjutnya terserah Anda


*) ngrabuk, dari kata dasar rabuk (ind : pupuk), dalan (ind : jalan)
     ngrabuk dalan : memupuk jalan
     ilustrasi : su arapedia.com

Komentar

  1. Cakep, gini mas... Leasing mobil kan banyak, leasing tempat sampah yang harganya selangit belum ada.... Dipastikan pemilik mobil di atas adalah nasabah lembaga keuangan, berbeda dgn pemilik pred coklat muda dan taruna buluk, bebas angsuran... :), jadi bisa terbeli tempat sampah di mobil..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendapat Akhir

  Tidak terpikirkan dalam benak Inyonk, bahwa ia akan berpindah tugas juga dari kota yang sudah ditempatinya sejak mulai bekerja pada akhir 90-an. Begitu tidak inginnya ia meninggalkan homebase yang sudah 25 tahun dijalaninya itu, segala kesempatan, peluang atau segala hal yang berpotensi untuk Inyonk harus menjauh dan berpisah dengan keluarga akan diabaikan dan dihindarinya. Sampai suatu saat, mau tidak mau ia mesti menjalankan perintah dan keputusan untuk bertugas di unit kerja di luar tempat tinggalnya, di ibukota. Dengan diliputi kegagapan, perasaan tidak pede dan berbagai ketidakyakinan akan kapasitas dan pengetahuannya, melangkahlah Inyonk menuju tempat kerjanya yang baru. Tidak sedikit rekan2 kerja yang memberikan ucapan selamat kepadanya karena akan bekerja dan bertugas di ‘kayangan’. Inyonk tidak tahu apa maksud dari kayangan tersebut, karena selama ini sangat enggan dan jarang sekali mengikuti info2 yang terkait dengan unit kerja yang akan dituju kali ini. Singkat c...

Mimpi kali ye..

Pagi itu seperti hari2 sebelumnya Inyonk berangkat ke tempatnya bekerja yang berada di pusat kota yang menurut maps digital berjarak + 12km dari tempat tinggalnya. 🛵Tujuan yang sama, rute yang sama, nyaris hanya sebuah rutinitas biasa saja. Tapi tidak seperti biasanya, hampir di sepanjang perjalanan itu, ia mengingat dan merangkai satu-persatu keseluruhan mimpi yang menghiasi tidur lelapnya tadi malam. 😴Dalam mimpinya itu, tiba2 Inyonk mesti berpindah tugas yang mengharuskan ia meninggalkan kota tempat tinggal dan tempatnya bekerja yang sekarang ini. Siap, terkejut dan tidak siap, semuanya campur aduk dirasakan Inyonk. Siap, karena memang sudah cukup lama sejak ia menyelesaikan pendidikannya dan mulai bekerja belum berpindah dari kota yang sama. 🏢Kaget, karena ia tidak menyangka akan bekerja di instansi yang merupakan induk dan pusat dari unit tempat ia bekerja selama ini sehingga tidak mempersiapkan diri untuk itu. Mulailah Inyonk menjalani hari2nya dengan bekerja menjalankan tug...

Labbaik Allahumma Labbaik