Alhamdulillah,
in sya Allah lebaran ini kita mudik…. hore….
Sudah dua tahun Pemerintah melarang warganya yang bertempat tinggal di
kota2 besar, merantau jauh dari daerah asal masing2 untuk pulang ke kampung
halaman menjenguk dan berkumpul bersama sanak famili serta handai taulan. Sebenarnya
pandemi juga masih belum hilang sama sekali, tetapi berdasarkan data2 dan hasil
analisis, pada akhirnya masyarakat dibukakan pintu untuk melepas rindu dalam
momen khusus setahun sekali yang sudah berjalan selama puluhan tahun di negeri
ini.
Hampir saja banyak orang akan bernasib sama dengan bang Toyib yang tiga
kali puasa tiga kali lebaran enggak pulang2 sehingga anaknya memanggil-manggil
namanya.
Tujuan mudik masing2 tidak sama. Mengambil sampel ibukota sebagai pusat
orang berdatangan, sebagian besar para pemudik akan menuju kampung masih di
pulau Jawa. Sebagian kecil harus menyeberang pulau atau sebaliknya.
Itulah mudiknya orang2 sebagai bagian dari komunitas hidup di dunia
yang harus berusaha mencari nafkah mengais rezeki demi mencukupi kebutuhan
keluarga. Yang mesti selalu diingat dan tidak boleh dilupakan adalah bahwa kita
sebagai insan akan mudik juga ke kampung yang sebenar-benarnya kelak yaitu kampung
akhirat.
Firman Allah SWT :
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ
الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? (QS Al-An’âm : 32)
Dalam sebuah riwayat, Ibnu Umar RA berkata : Rasulullah SAW memegang
pundakku dan bersabda, “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau
penyeberang jalan.”
Bagaikan orang asing yang sedang berjalan-jalan ke tempat lain, suatu
saat ia harus pulang dan ketika kembali ke kampung halamannya. Atau ketika
menjadi penyeberang jalan, tujuannya adalah ke seberang, bukan di tengah
jalan lalu berhenti.
Tidak peduli kaya atau miskin, orang elite maupun ekonomi sulit, pejabat
atau rakyat jelata, orang terkenal atau yang biasa saja, semuanya akan menuju
ke satu tempat yang sama, Akhirat.
Untuk persiapan mudik lebaran, kita sudah pasti akan mempersiapkan diri
dengan sebaik2nya dan selengkap2nya, mulai dari stamina, alat trasportasi,
sarana komunikasi serta bekal yang cukup, guna memastikan perjalanan aman dan
nyaman serta benar2 bahagia saat berada di kampung. Tidak lupa kitapun mematut
diri tidak seperti hari2 biasanya agar lebih eksis di hadapan orang2 di sana.
Lantas bagaimana dengan persiapan kita untuk mudik yang sebenar-benarnya
mudik ke kehidupan yang kekal di akhirat nanti?
Seperti difirmankan Allah Swt di surat Al An’Am ayat 32 di atas,
sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik bagi orang2 yang bertaqwa. Maka
tidak ada bekal yang harus kita bawa agar dapat hidup bahagia di sana selain
taqwa.
Begitu pentingnya taqwa ini banyak sekali ayat2 Al Quran yang
memerintahkan umat manusia untuk bertaqwa maupun balasan bagi orang2 yang
bertaqwa. Beberapa di antaranya adalah :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri. (QS.
An-Nisa`: 1)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali
Imran: 102)
تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَن كَانَ تَقِيًّا
“Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami
yang selalu bertakwa.” (QS.
Maryam: 63)
Kaitannya dengan
bulan suci Ramadhan sekarang ini, dalam surat Al Baqarah Ayat 183, Allah swt
memerintahkan orang2 yang beriman untuk berpuasa agar menjadi orang2 yang
bertaqwa :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Wallahu a’lam bishshawab
mau baca : Mudik Jadul
Referensi :
-
irfanbersyiarislam.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar