Langsung ke konten utama

Young Man Named Inyonk




Suatu Hari

Seorang pemuda sebut saja namanya Inyonk pergi ke suatu tempat untuk sebuah keperluan. Semua perlengkapan sudah disiapkan dan sepertinya aman tidak ada yang tertinggal. Sampai di sebuah peristirahatan ketika ingin mengambil sesuatu, Inyonk tidak menemukannya.

Setelah mengingat-ingat, ternyata tas slempang yang biasa dibawa tertinggal di rumah dan Inyonk masih ingat betul dimana tas itu tertinggal. Di tas itu, Inyonk biasa menyimpan barang-barang seperti dompet, HP, earphone, kunci² dan perlengkapan kecil² lainnya.

Ya sudah, hari itu Inyonk mendapat pelajaran agar ke depannya untuk lebih teliti lagi.


Suatu Hari Yang Lain

Inyonk berangkat lagi untuk keperluan yang lain. Tas kesayangannya kali ini sudah terbawa, tidak lagi tertinggal seperti sebelumnya. Belum lama berjalan dan belum jauh dari rumah, Inyonk  bermaksud mengambil dompet yang ia yakin ada di tas slempangnya.

Tas ada, tetapi dompet tidak ditemukan di sana. Rupanya masih tersimpan di tempat lain di rumah dan belum sempat masuk ke tas. Akhirnya Inyonk turun dari mobil dan naik ojek ke rumah untuk mengambil dompetnya. Dan legalah Inyonk karena kejadian seperti sebelumnya tidak terulang kali ini.

Di tempat tujuan, ketika membuka tas untuk mengeluarkan isinya...dompet yang sempat tertinggal di rumah namun akhirnya terbawa ternyata tidak ada. Teringat Inyonk ketika dompet sudah diambil dari rumah tidak langsung dimasukkan ke tas, tapi hanya ditaruh saja di saku pintu mobil, dan mobil sudah terlanjur dibawa pulang sopir.

Kali ini Inyonk berfikir, daya ingat dan ketelitiannya sepertinya sudah tidak seperti dulu lagi.   


Suatu Hari Yang Lain Lagi

Di tempatnya bekerja akan diadakan acara di luar ruangan (outdoor) yang memerlukan kesiapan dan ketahanan fisik tertentu. Panitia mangatur dan membagikan seragam warna-warni kepada seluruh peserta untuk acara tersebut. Usut punya usut, pembagian warna seragam tersebut disesuaikan dengan rentang senioritas (kalau tidak mau disebut usia) masing-masing pegawai. Dan jenis kegiatannya akan dibedakan sesuai warna seragam yang dipakai.

Inyonk mendapat bagian seragam dengan warna untuk pegawai kategori paling senior. Data sudah sangat valid dan tidak bisa dibohongi. Mau apalagi, seragam diterima sambil nyengir dan tertawa-tawa antar sesama pemilik seragam dengan warna yang sama.

Mulai hari itu, Inyonk tersadar ia bukan lagi pemuda dalam arti seorang remaja gagah perkasa harapan bangsa dan negara, atau pemuda idaman pemudi, namun pemuda dalam arti yang sebenarnya, pernah muda.


Baca juga :
Inyonk chapter 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendapat Akhir

  Tidak terpikirkan dalam benak Inyonk, bahwa ia akan berpindah tugas juga dari kota yang sudah ditempatinya sejak mulai bekerja pada akhir 90-an. Begitu tidak inginnya ia meninggalkan homebase yang sudah 25 tahun dijalaninya itu, segala kesempatan, peluang atau segala hal yang berpotensi untuk Inyonk harus menjauh dan berpisah dengan keluarga akan diabaikan dan dihindarinya. Sampai suatu saat, mau tidak mau ia mesti menjalankan perintah dan keputusan untuk bertugas di unit kerja di luar tempat tinggalnya, di ibukota. Dengan diliputi kegagapan, perasaan tidak pede dan berbagai ketidakyakinan akan kapasitas dan pengetahuannya, melangkahlah Inyonk menuju tempat kerjanya yang baru. Tidak sedikit rekan2 kerja yang memberikan ucapan selamat kepadanya karena akan bekerja dan bertugas di ‘kayangan’. Inyonk tidak tahu apa maksud dari kayangan tersebut, karena selama ini sangat enggan dan jarang sekali mengikuti info2 yang terkait dengan unit kerja yang akan dituju kali ini. Singkat c...

Mimpi kali ye..

Pagi itu seperti hari2 sebelumnya Inyonk berangkat ke tempatnya bekerja yang berada di pusat kota yang menurut maps digital berjarak + 12km dari tempat tinggalnya. 🛵Tujuan yang sama, rute yang sama, nyaris hanya sebuah rutinitas biasa saja. Tapi tidak seperti biasanya, hampir di sepanjang perjalanan itu, ia mengingat dan merangkai satu-persatu keseluruhan mimpi yang menghiasi tidur lelapnya tadi malam. 😴Dalam mimpinya itu, tiba2 Inyonk mesti berpindah tugas yang mengharuskan ia meninggalkan kota tempat tinggal dan tempatnya bekerja yang sekarang ini. Siap, terkejut dan tidak siap, semuanya campur aduk dirasakan Inyonk. Siap, karena memang sudah cukup lama sejak ia menyelesaikan pendidikannya dan mulai bekerja belum berpindah dari kota yang sama. 🏢Kaget, karena ia tidak menyangka akan bekerja di instansi yang merupakan induk dan pusat dari unit tempat ia bekerja selama ini sehingga tidak mempersiapkan diri untuk itu. Mulailah Inyonk menjalani hari2nya dengan bekerja menjalankan tug...

Labbaik Allahumma Labbaik